Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan memperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan
(QS. Al Baqarah : Ayat 245 )

Rahasia di balik megahnya mesjid kubah emas depok



Masjid kubah emas di Depok, pasti Anda pernah mendengarnya. 
Jika pernah ke sana, melihat langsung mesjidnya, shalat di sana, dan berfoto di depannya, mungkin Anda merasa bangga, Anda merasa punya kenang-kenangan berharga. 
Tapi saya katakan, kenang-kenangan itu sebenarnya kurang berharga jika 
Anda belum tahu rahasia di baliknya. 
Sesungguhnya Rahasia di balik megahnya mesjid kubah emas depok itu adalah keajaiban sedekah.

Adalah Ibu Dian Al-Mahri, seorang muslimah Robbani, senang sekali memberi. 
Dirasakannya, sedekah benar-benar memberikan keberkahan bagi hidupnya. 
Kalau orang biasanya mengeluarkan sedekah hanya 2,5 persen saja, dia mengeluarkan sedekah sampai setengah dari setiap keuntungannya.

Berkat murah hatinya itu, hari ke hari kekayaannya semakin bertambah. 
Perusahaan dia semakin berkembang dan berkembang. 
Suatu hari, dia membeli sebidang tanah di Brunai Darussalam. 
Awalnya, dia tak begitu peduli dengan tanahnya ini, namun kemudian, tim pertambangan di sana menemukan, ternyata tanah itu mengandung minyak bumi. 

Dibangunlah pertambangan di sana. Berbarel-barel minyak keluar dari sana, dan Ibu Dian, dalam sehari mendapatkan uang kurang lebih delapan milyar. 
Dalam sehari bukan sebulan. 
Dan, seperti telah menjadi komitmennya sejak dulu, keuntungan 
dia dari minyak bumi pun, dia infakkan setengahnya.

Jadi, kalau dia mendapatkan keuntungan 8 milyar, berarti dia sedekah hingga 4 milyar! Bayangkan! Mana ada orang di kampung kita berani sedekah sebesar itu. 
Tetapi Ibu Dian, karena dia begitu yakin dengan keajaiban sedekah, ringan 
saja dia mengeluarkannya.

( Pinjaman / sedekah yang baik )

Menurut informasi, semula bisnis Hajah Dian Al Mahri Ar Rasyid tersebut 
adalah perangkai bunga anggerek, yang merangkak secara kecil-kecilan.

Tapi disinilah "antiknya". 
Bu Hajah Dian, secara disiplin ketat berinfak - bersedekah sebesar 50 persen dari setiap keuntungan yang diperoleh. 

(Kutipan Informasi : Yusuf Mansur Network)

Allah berfirman :

لَن تَنَالُواْ الْبِرَّ حَتَّى تُنفِقُواْ مِمَّا تُحِبُّونَ وَمَا تُنفِقُواْ مِن شَيْءٍ فَإِنَّ اللّهَ بِهِ عَلِيمٌ“

Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya “ 
( Ali Imran : 92 )

Allah SWT menunjukkan kebenaran janji-Nya seperti dalam firman-Nya antara lain artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka, dan bagi mereka pahala yang banyak." 
(QS. Al Hadid 18).

Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami Hisyam bin "Urwah dari Fathimah dari Asma' bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berinfaqlah dan jangan kamu hitung-hitung (pelit) karena nanti Allah akan berhitung kepadamu dan jangan kamu tutup rapat guci tempat menyimpan makanan itu karena nanti Allah akan menutup rezekimu". 
( HR. Bukhari Shahih )

BAGI SAUDARA YANG AHLI SEDEKAH…

Sedekah - Tidak akan mengurangi Harta
Sedekah - Tidak akan membuat Miskin
Sedekah - adalah Pencegah Musibat
Sedekah - adalah penghapus dosa
Sedekah - adalah Keberuntungan
Sedekah - itu mendatangkan berkah
Sedekah - itu mendatangkan ketenangan
Sedekah - itu membawa Rahmat

Oleh karena itu berdekahlah sebelum di sedekahkan.

Ya Allah,
Jadikanlah kami sebagai hamba-hamba-Mu yang ringan bersedekah. 
Sucikanlah harta kami dengan sedekah kami. Terimalah sedekah kami. 
Dan Kabulkanlah segala hajat kami. 
Bahagianlah kami dengan Pertolongan-Mu, ya Rabb.

Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar