Sumber kekayaan untuk seluruh mahluk yang ada dimuka bumi ini telah disiapkan Allah Swt jadi tergantung kita mau atau tidak meraihnya, kalau mau kaya cepat kita harus punya kemauan bekerja keras,penuh semangat,tidak gampang menyerah dan putus asa. Dan didalam Hadis juga disebutkan “Allah tidak akan merobah nasib suatu kaum kalau dia tidak mau merobahnya” dan Berusahalah kamu untuk mencari rezeki seolah-olah kamu hidup seribu tahun lagi dan beribadahlah kamu kepada Allah seolah-olah kamu mati besok pagi. Jadi kita disuruh bekerja keras tidak malas-malasan jadi rezeki itu tidak datang sendiri jatuh dari langit tetapi harus dijemput kalau tidak mau menjemputnya atau ikhtiar untuk mendapatkannya bagaimana?”, bukankah Allah menyatakan telah menjamin rezekinya setiap mahluk yang hidup dimuka bumi ini?.
Memang betul dijamin kebutuhan dasar untuk hidup minimal yaitu kita diberi tenaga dan pikiran dan bisa menghirup udara cuma-cuma tidak perlu ikhtiar utk mendapatkannya alias gratis itu juga bagian dari rezeki. Bagaimana untuk pangan sehari-hari ? Semua tetap akan diberikan Allah akan tapi mungkin sekedar hidup seperti didalam penjara mengharapkan pemberian saja tetapi tidak bisa memilih makanan yang kita sukai. Jadi bagaimana sebaiknya?” Sebaiknya kita jangan hanya mengharapkan Rezeki yang dijamin, akan tapi harus kita dapatkan Rezeki yang dibagi. Apa itu yang dimaksud?? .
Yaitu rezeki yang kita peroleh dari hasil bekerja keras baik,sebagai pedagang,tani ,karyawan,Buruh,pegawai, dan sebagainya semuanya itu datangnya dari Allah.
Jadi dengan demikian kita harus bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing dan menjalankan pekerjaan itu dengan sebaik-baiknya seperti yang dicontohkan kalau Tukang Bangunan apabila ada mandor mampu pasang bata 4 meter sedang kalau tidak ada mandor hanya 1 meter dan kalau Tukang Sapu atau cleaning service tidak menyapu dengan bersih bila tidak ada pengawas. Serta kalau buruh tidak mau bekerja dengan benar serta sebentar-sebentar mogok karena nuntut kenaikan UMR. Kemudian apabila anggota TNI,Polri,PNS masuk kerja semaunya dan pulang kerja semaunya tidak disiplin dan bekerja bila ada pimpinan atau komandan.
Dan kalau Hakim dan Jaksa tidak berlaku adil atas putusannya Serta apabila sebagai Lurah,Bupati,Gubernur,Presiden,DPR tidak mau melaksanakan tugasnya sesuai dengan Sumpah Jabatannya serta Korupsi maka itu semuanya termasuk orang-orang yang Tidak Bersyukur.
Jadi bagaimana yang namanya bersyukur? Pertama dimanapun kita bekerja profesi apapun pekerjaan kita maka cintailah pekerjaan itu dengan sebaik-baiknya.
Apapun pekerjaan itu seperti Tukang Sapu misalnya kalau ada pengawas maupun tidak tetap menjalankan tugas dengan bersih walaupun gajinya kecil dan hanya takut kepada Allah SWT yang memberi dan menambah Rezeki, baru dinamakan Bersyukur menurut Allah.
Kalau kita sudah bersyukur baru mengharapkan datangnya Rezeki Yang Dibagi dimana besar kecilnya sesuai dengan tingkat pekerjaan dan usaha kita. Kalau tidak bersyukur berarti anda hanya berhak mendapatkan jatah Rezeki Yang Dijamin yaitu seperti hidup dalam penjara tadi, yaitu tidak mendapat kesenangan sama sekali.
Andaikata ada dapat rezeki yang besar juga tidak akan berkah karena tidak diridhoi oleh Allah sebentar akan habis kembali jadi Nol besar lagi, pahit lagi pahit lagi begitu seterusnya. Kemudian setelah memahami bagaimana wujud dari bersyukur atas rezeki yang diperoleh maka kalau ingin lebih besar lagi masih ada jalannya akan diberikan Allah yaitu Rezeki Yang Dijanjikan inilah bonus dari Allah yang sangat luar biasa besarnya.
Seperti Allah berjanji dalam Al Qur’an Surat Albaqarah ayat 261 “Perumpamaan orang-orang yang membelanjakan harta bendanya (infak,sedekah,zakat,amal jariah) dijalan Allah, bagai menanam sebutir benih yang tumbuh menjadi tujuh tangkai, setiap tangkai menghasilkan 100 butir. Begitulah Allah melipat gandakan ganjarannya bagi orang yang dikehendakinya, Allah Maha Luas pemberianNya dan Maha Mengetahui”
kalau kita hitung secara matematika berarti akan diganjar 700 x lipat kalau dibuat persentase berarti sama dengan 70.000 % adakah bisnis didunia ini yang bisa mendapatkan keuntungan sebesar itu? Tidak mungkin itu namanya mustahil!!! tapi kalau kita bisnis dengan Allah tidak ada yang mustahil silakan coba kalau tidak percaya.
Kemudian bagaimana caranya mari kita lihat dalam ayat lain Surat Al Baqarah Ayat 245 disebutkan ” Siapa yang memanjari Allah dengan panjar yang baik maka Allah akan melipat gandakan pembayarannya secara berganda ganda. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan rezeki. Dan KepadaNya lah kamu akan dikembalikan”
Sekarang bagaimana caranya sesuai dengan ayat tersebut, sangatlah mudah kalau kita mau mengerjakannya. Yaitu setiap kita mendapat Penghasilan/gaji dari hasil usaha atau pekerjaan maka sisihkanlah 2 1/2 %, kalau penghasilan 1.000.000 maka keluarkanlah 25.000,- kepada yang berhak (fakir miskin,yatim piatu,orang minta-minta,jompo) mudahkan?
Tidak besarkan? lantas kenapa kita tidak menjalankannya disinilah letak rahasianya.
Allah tidak pernah memaksanya terserah kamu, kalau kamu kerjakan kamu akan beruntung kalau tidak kamulah orang-orang yang merugi. Maka disitulah Rahasianya dan misterinya dari sedekah itu kita diberikan kebebasan berbeda dengan zakat wajib hukumnya kalau telah mencukupi nilainya sesuai dengan peraturannya.
Karena tidak wajib itulah kita berat mengeluarkannya karena mendapatkan hasil dengan jerih payah lantas diberikan kepada orang lain begitu saja.
Padahal banyak yang mengerti isi Al-Qur’an dan tahu maksudnya karena ada puluhan ayat maupun hadis yang menyuruh mengeluarkan Infak,Sedekah,Amal Jariah serta janji Allah akan mengganti pembayarannya berlipat ganda-ganda, sedangkan kita tahu bahwa Allah tidak pernah ingkar akan janjiNya.
Timbul pertanyaan kenapa demikian?”
Itu disebabkan karena dihalangi oleh Setan/Iblis yang selalu menggoda manusia, karena kalau banyak umat manusia mengeluarkan sedekah akan amanlah dunia tidak ada yang susah hidupnya. Disamping itu dalam Ayat lain keuntungannya Sedekah itu ibarat 2 sisi mata uang selain keuntungannya akan berkah mudah rezeki,jauh dari musibah,jauh dari penyakit dan disisi lain dapat menghapus sebagian dari dosa kita.
Jadi Allah telah menyiapkan perangkatnya dalam Al-Qur’an menghapus dosa itu dengan sedekah sehingga tidak cukup hanya dengan doa saja memohon ampun kepada Allah agar diampuni dosa-dosanya.
Dalam Surat Al Baqarah ayat 271 “Jika sedekah itu kamu berikan berterang-terang itu adalah baik, dan jika kamu berikan secara diam-diam, lalu kamu berikan orang fakir miskin itu lebih baik lagi untukmu dan dapat menghapuskan sebagian dari kesalahanmu. Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”
Dengan ayat tersebut jelaslah ada apa keuntungan dibalik Sedekah tersebut bagi manusia seperti 2 sisi mata uang disamping akan diganti balasannya berlipat ganda-ganda berupa rezeki maka disisi lain dapat menghapus sebagian dosa-dosa kita.
Sehingga semakin banyak bersedekah lambat laun sedikit demi sedikit dosa-dosa kita sebanyak apapun lama-lama akan bersih kecuali dosa musyrik, durhaka kepada orang tua. membunuh manusia, bunuh diri.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar